Kalau ditanya apa sih arti cinta? Aku pun kesusahan untuk menjawab. Bahkan aku aja belum paham apakah kata cinta termasuk kata kerja, sifat, atau benda. Ya karena memang seabstrak itu. Konsep mencintai dicintai yang berbeda-beda tiap kepala semakin bikin aku pusing mendefinisikan kata cinta. Kabar baiknya sebenernya aku ga perlu musingin hal itu, kalau memang aku ketemu pasanganku. Eh jodoh maksudku, bukan pasangan. 

Berulang kali gagal berpasangan membuatku ingin tahu sebenarnya apa sih yang menjadi tolak ukur mencintai seseorang. Cinta sebagai kata kerja maupun cinta sebagai kata benda. Bagaimana seseorang mencintai, bagaimana seseorang memberikan cinta. Pusing? Ya, pasti lah. Ternyata cinta memang gabisa kamu cari jawabannya di otakmu. Kalau udah masalah cinta, hati yang bicara. 

Sudah mulai dewasa, aku mulai memahami polaku dalam mencintai seseorang. Yang pasti, cinta bukanlah sesuatu yang tiba-tiba muncul dalam sekian detik. Cinta itu, hanya diantara dua pilihan, tumbuh atau runtuh. Diawali dari ketertarikan, rentetan kisah selanjutnya lah yang menentukan apakah cinta tersebut terus tumbuh atau akan runtuh.

Ketertarikan di masa kasmaran tentu menjadi awal munculnya rasa cinta. Tapi sayangnya, ternyata tidak semua orang menunjukkan wajah aslinya dipertemuan pertama. Lambat laun kamu akan mengerti apa yang ada dibalik sosok yang kamu sebut pasangan itu. Dan disini lah aku mulai memahami konsep cinta yang telah kulalui. Mencintai adalah dimana kamu tetap berada di sisi pasanganmu dengan menerima segala yang ada pada dirinya. Mencintai itu, harusnya, tanpa syarat. Kedengarannya gampang, tapi demi apapun itu susah sekali. Tapi jika memang mau cinta itu tumbuh, ya itu caranya. Sesederhana itu sebenernya. Tidak perlu rumit-rumit berkata cinta itu saling membutuhkan, cinta itu saling menjaga, cinta itu saling melengkapi. Karena harusnya kalau memang sudah menerima segala yang ada, baik di masa lalu, saat ini, dan masa depan, namun tetap memilih untuk selalu di sisinya, maka semua saling akan mengikuti dengan sendirinya.