Makalah Pidato dan Ceramah

by - Februari 28, 2019


          Pidato

I.                   Definisi Pidato
Pidato adalah kegiatan berbicara satu arah di depan umum untuk menyampaikan pikiran atau gagasan atau gambaran kepada pendengar yang disampaikan dalam situasi formal ataupun non formal melalui rangkaian kata yang tersusun sistematis dengan bahasa lisan sebagai media utama yang bertujuan memberi pamahaman atau informasi dengan rasa percaya diri untuk mempengaruhi pendengar agar mengikuti ajakan pembicara secara sukarela. 
II.                Tujuan Pidato
·  Mempengaruhi orang lain supaya mau mengikuti apa kemauan kita dengan suka rela.
·  Memberikan suatu pemahaman atau sebuah informasi kepada orang lain.
·  Membuat orang lain merasa senang dengan pidato yang disampaikan dan menghibur sehingga orang lain senang dengan apa yang disampaikan.
III.             Fungsi Pidato
·  Mempermudah komunikasi antara atasan dengan bawahan.
·  Mempermudah komunikasi antara sesama anggota dalam suatu organisasi.
·  Menciptakan keadaan yang kondusif dimana cukup 1 orang saja yang melakukan orasi tersebut.
·  Mempermudah komunikasi.
IV.             Macam-Macam Pidato
A.    Menurut Jenis
·      Pidato memorial, misalnya pidato untuk menyambut Hari Kartini, Hari Kemerdekaan;
·      Pidato perpisahan, misalnya pidato perpisahan karena tamat sekolah, perpisahan karena pensiun, dan sebagainya;
·      Pidato penerimaan hadiah, misalnya pidato penerimaan suatu medali kejuaraan olah raga;
·      Pidato pidato penyambutan tamu, misalnya pidato penyambutan tamu kenegaraan;
·      Pidato persembahan, misalnya pidato penyerahan cindera mata kepada tamu;
·      Pidato persuasif, misalnya pidato kampanye partai politik;
·      Pidato informatif, misalnya pidato penyuluhan kepada ibu-ibu PKK;
·      Pidato instruktif, misalnya pidato tentang anjuran untuk membayar pajak;
·      Pidato rekreatif, misalnya pidaato acara perkawinan, ulang tahun;
·      Pidato kerohanian, misalnya santapan rohani waktu acara halal bihalal, acara pengajian;
·      Pidato ilmiah, misallnya pidato ilmiah dalam acara wisuda.

B.   Menurut Waktu
·      Impromptu (serta merta) : pidato yang apabila Anda menghadiri pesta dan tiba-tiba dipanggil untuk menyampaikan pidato.

Keuntungan :
1.Lebih mengungkapkan perasaan pembicara
2.Gagasan datang secara spontan
memungkinkan Anda terus berpikir
Kerugian :
1. Menimbulkan kesimpulan yang mentah
2.Mengakibatkan penyampaian tidak lancar
3 Gagasan yang disampaikan ngawur
4. Demam panggung
·      Manuskrip : pidato dengan naskah. Di sini tidak berlaku istilah ‘menyampaikan pidato’ tapi ‘membacakan pidato’. Manuskrip dibutuhkan oleh tokoh nasional, sebab kesalahan sedikit saja dapat menimbulkan kekacauan nasional.
Keuntungan :
1.Kata-kata dapat dipilih sebaik-baiknya
2.Pernyataan dapat dihemat
3.Kefasihan bicara dapat dicapai
4.Tidak ngawur
manuskrip dapat diperbanyak
Kerugian :
1.Komunikasi pendengar akan berkurang karena 2.Pembicara tidak berbicara langsung pada mereka
3.Pembicara tidak dapat melihat pendengar dengan baik
4. Pembuatannya lebih lama 
·      Memoriter : pesan pidato ditulis kemudian diingat kata demi kata.
Keuntungan :
1. Kata-kata dapat dipilih sebaik-baiknya
2. Grak dan isyarat yang diintegrasikan dengan uraian
Kerugian :
1. Komunikasi pendengar akan berkurang karena Pembicara beralih pada usaha untuk mengingat kata-kata
2. Memerlukan banyak waktu
·      Ekstemporan : pidato sudah dipersiapkan sebelumnya berupa garis besar dan pokok penunjang pembahasan (supporting points), tetapi pembicara tidak berusaha mengingatnya kata demi kata.
Keuntungan :
1. Komunikasi pembicara dengan pendengar lebih baik
pesan dapat fleksibel
kerugian :
1. Kemungkinan menyimpang dari garis besar
2. Kefasihan terhambat karena kesukaran memilih kata-kata.
V.                Langkah Penyusunan Teks Pidato
A.    Menentukan Tema
Tema adalah materi pidato yang harus dipilih sebelum membuat naskah pidato.
Contoh tema : religius, lingkungan, masyarakat, sosial, pendidikan, dll..
B.      Menentukan Lama Pidato
Tentukan berapa lama waktumu untuk berpidato nanti. Banyak naskah harus sebanding dengan lama pidatonya agar pada saat menyampaikan pidato nanti tidak molor (kelebihan) atau malah terlalu cepat.
C.    Susun Kerangka Pidato
a. Salam Pembuka
Salam pembuka berisi sapaan kepada yang hadir dalam acara tersebut dimulai dari yang paling tinggi kedudukannya hingga yang paling rendah secara berurutan.
b. Pendahuluan
Pendahuluan berisi ucapan syukur pada Tuhan Yang Maha Esa.
c. Isi Pokok
Isi pokok berisi dari inti pidato tersebut.
d. Simpulan
Simpulan berisi dari kesimpulan inti pidato tersebut.
e. Harapan- Harapan
Harapan-harapan berisi dampak positif yang diharapkan terjadi pada pendengar pidato setelah mendengar pidato tersebut.
f. Penutup
Berisi ucapan terima kasih, meminta maaf, dan salam penutup.
D.     Mengembangkan Kerangka
Pengembangan kerangka dilakukan dengan menguraikan pokok-pokok masalah pada kerangka karangan menjadi kalimat-kalimat ke paragraf-paragraf. Kembangkanlah sesuai tema yang kamu tentukan.

VI.             Sistematika Pidato
·     Pendahuluan atau pembukaan
·     Salam pembuka
·     Sapaan kepada para pendengar yang disampaikan secara runtut
·     Ucapan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
·     Pengantar ke topik
·     Isi
·     Penutup
·     Ucapan terimakasih
·     Salam
VII.          Gaya Langgam
·      Langgam Agama
Langgam agama mempunyai suara yang terkadang naik dan kemudian menurun dengan gaya ucapan yang lambat dan ceremonis. Pada umumnya langgam semacam ini sering ditampilkan oleh para khatib, muballig, dan sebagainya dalam pidato kerohanian.
·      Langgam Agiator
Langgam agiator dikemukakan secara agresif dan terbanyak digunakan dalam pertemuan-pertemuan atau rapat-rapat umum, yang bersifat propaganda politis. Biasanya juga langgam ini dipakai untuk mencetuskan sentimen di kalangan massa sesuai dengan konsep propaganda. Di dalam hal ini jiwa massa akan dikuasai dan digiring ke arah tujuan yang diinginkan.
·      Langgam Konversasi
Langgam konversasi merupakn langgam yang paling bebas, jelas, tenang dan terang, yang sering digunakan dalam pertemuan-pertemuan atau rapat-rapat yang yang sifatnya terbatas. Langgam ini banyak persamaannya dengan orang yang sedang berbicara biasa dan sering kali dilakukan pada pertemuan-pertemuan yang serius.
·         Langgam Didaktik
Langgam didaktik adalah langgam yang sifatnya mendidik kepada para pendengar, seperti seorang guru yang sedang mengajar kepada siswanya. Langgam ini bersifat menggurui, sehingga sering meimbulkan rasa kurang enak jika ditujukan kepada pendengar yang merasa lebih pandai daripada pembicara. Langgam ini tepat dipaki pada waktu berpidato kepada pendengar yang usianya lebih muda daripada pembicara.
·         Langgam Sentimentil
Langgam sentimentil ini biasanya dipakai secara efektif dan banyak berguna di dalam pertemuan umum dengan jalan mengemukakan kepuasan-kepuasan atau kekecewaan-kekecewaan dengan penuh perasaan. Segi positif langgam ini adalah akan menyenangkan si pendengar bila berisi tentang kepuasan-kepuasan atas keberhasilan, tetapi segi negatifnya akan menimbulkan sentimen jika berisi tentang kekecewaan atau keprihatinan-keprihatinan atas kejadian sosial di sekitar kita.
         Langgam Teater
Langgam teater adalah langgam berpidato yang penuh dengan gaya dan mimik seperti yang diperankan oleh para aktor atau aktris dalam teater. Di dalam hal ini pembicara berpidato dengan akting lengkap dengan gerak wajah(mimik), gerak lengan, gerak kepala, dan pemakaian vokal lengkap dengan tekanan dan intonasinya seperti dalam pementasan panggung sandiwara.

CERAMAH
I.      Definisi Ceramah
Ceramah dalam kamus bahasa Indonesia adalah pidato yang bertujuan untuk memberikan nasehat dan petunjuk-petunjuk, sementara ada audiensi yang bertindak sebagai pendengar. Dengan melihat kepada pengertian diatas, ceramah dapat diartikan sebagai bentuk dari dakwah yaitu dakwah bil-kalam yang berarti menyampaikan ajaran-ajaran, nasehat, mengajak seseorang dengan melalui lisan.
II.  Jenis Ceramah
• Ceramah umum
Ceramah adalah pesan yang bertujuan memberikan nasehat dan petunjuk-petunjuk, sementara ada audiens yang bertindak sebagai pendengar. Sedangkan
umum adalah keseluruhan untuk siapa saja, khlayak ramai, masyrakat luas, atau lazim. Jadi ceramah umum adalah pidato yang bertujuan untuk memberikan nasehat kepada khalayak umum atau masyarakat luas. Di dalam ceramah umum ini keseluruhannya bersifat menyeluruh, tidak ada batasan-batasan apapun baik dari audiens yang tua muapun muda, materinya juga tidak ditentukan, sesuai dengan acara.
• Ceramah khusus
Pengertian ceramah sudah dipaparkan seperti yang diatas akan tetapi kali ini akan dipaparkan pengertian dari ceramah khusus itu sendiri yang mana khusus adalah tersendiri,istimewa, taka ada yang lain, jadi ceramah khusu itu sendiri berarti cermah yang bertujuan untuk memberikan nasehat-nasehat kepada mad’u atau khalayak tertentu dan jug abersifat khusus baik itu materi maupun yang lainnya. Sedangkan dalam ceramah khusus banyak batasan-batasan yang dibua mulai dari audiens yang sesuai dengan yang diinginkan dan materi juga yng menyesuaikan denagn keadaan. Contoh: Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) seperti Is ra’miraj, maulid nabi, bulan puasa dll.

                  III. Komponen Ceramah
1. Da’i (penceramah)
Seorang da’i atau pencermah harus mengetahui bahwa dirinya adalah seorang da’I atau pencermah, artinya sebelum menjadi penceramah perlu mengetahui apa tugas dari pencermah, modal dan bekal itu sendiri atas apa yang harus dimiliki oleh seorang pencermah.
2. Mad’u
Mad’u atau audiens merupakan sebagai penerima nasehat-nasehat. Audiens bermacam-macam kelompok manusia yang berbeda mulai dari segi intelektualitas, status ekonomi, status sosial, pendidikan, jenis kelamin dll.
3. Materi
Agar lebih menggugah pemikiran para audiens untuk mendengarkan materi-materi yang diberikan oleh sang pencermah. Oleh sebab itu, harus dapat memiliki bahan yang tepat atau menarik agar si mad’u tertarik, dan sesuai dengan pokok acara, materi yang akan disampaikan harus betuk-betul dikuasai sehingga penampilan penuh keyakinan, tidak ragu, dan jangan sampai menghilangkan konsentrasi dirinya sendiri. Dengan itu, materi harus disusun secara sisitematis, dengan artian judul, isi, dan acara tersebut sifatnya betul-betul mempunyai hubungan. Sehingga pembahasan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. 

                     IV. Metode Ceramah
Metode ceramah yaitu sebuah metode dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada audiens yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham audiens. Sedangkan metode dakwah adalah cara-cara yang dipergunakan oleh seorang da’i guna menyampaikan materi. Sumber metode ceramah adalah alquran dan hadis, menunjukkan begitu besar perannya metode dalam berdakwah.

                   V. Media dakwah
Media adalah alat yang digunakan umtuk menyampaikan materi ceramah kepada audiens. Berdakwah pada zaman sekarang tidak hanya bisa dilakukan oleh para mubaligh di masjid, tetapi bisa dilakukan dengan banyak cara dan banyak tempat banyak media yang bisa digunakan pada zaman sekarang sebagai media dakwah seperti televisi, koran, majalah, buku, lagu dan internet. Hal ini seperti yang dilakukan oleh beberapa grup musik nasyid yang menggunakan lagu sebagai media dakwah.

                VI. Struktur Ceramah
Pembuka
Bagian ini merupakan awal dari teks ceramah. Seperti teks – teks yang lain terutama teks eksposisi, pembuka mengenalkan isu, masalah, ataupun pandangan pembicara tentang sesuatu dalam topik yang akan dibahas. Bagian pembuka ini dapat disebut juga dengan tesis. 

Isi
Bagian ini merupakan rangkaian argumen atau pendapat yang disampaikan oleh pembicara mengenai topik yang diangkat menjadi bahan materi ceramah. Bagian ini saling berkaitan dengan bagian sebelumnya yaitu tesis. Pada bagian ini argumen - argumen pembicara diperkuat dengan fakta yang ada.

Penutup
Bisa juga disebut penengasan ulang kembali. Bagian ini berisi simpulan atau rangkuman – rangkuman sebagai hasil penalaran dari pernyataan – pernyataan sebelumnya.
Di dalam struktur tentu terdapat unsur – unsur yang terdapat pada setiap bagiannya. Berikut unsur – unsur dari teks ceramah.

VII. Unsur Ceramah
-          Teks berisi pesan yang bertujuan untuk memberi nasehat kepada pendengar.
-          Bersifat menghibur, menginformasikan,dan membujuk.
-          Isinya dapat dimanfaatkan atau diterapkan dalam kehidupan sehari – hari.

VIII.Kaidah kebahasaaan teks ceramah

-          Menggunakan kata ganti orang pertama. Contohnya saya, aku, kami (jika penceramah mengatasnamakan kelompok).
-          Menggunakan kata ganti orang kedua jamak. Contohnya saudara – saudara, hadirin, dan lain – lain.
-          Menggunakan kata – kata ajakan ataua persuasif. Contohnya sebaiknya, hendaklah, harus, perlu, dan lain – lain.
-          Menggunakan kata mental. Contohnya mengagumkan,  memprihatinkan, menyimpulkan, dan lain – lain.
-          Menggunakan kata – kata sebab akibat yang menghubungkan pendapat (argumen) satu dengan yang lainnya. Contohnya sehingga, maka, jika, dengan demikian, oleh karena itu, dan lain – lain.
-          Menggunakan kata teknis. Atau peristilahan yang yang terkait dengan topik yang sedang dibahas. Contohnya etika berbahasa, tata krama, dan lain – lain.
-          Menggunakan kata – kata yang menyatakan hubungan temporal ataupun perbandingan atau pertentangan. Contohnya kemudian, sebelum itu, berbeda halnya, dan lain – lain.




You May Also Like

1 komentar